Emosi
Entah bagaimana harus mendefinisikan kata tersebut. Ada sisi positif dan negatif yang terkandung dalam kata itu.
Entahlah dulu begitu mudah rasanya mempelajari ilmu tersebut dibangku kuliah termasuk bagaimana cara mendeteksi dan mengendalikannya. Tapi mengapa saat ini ketika Tuhan mulai mengujiku satu persatu terhadap ilmu yang telah kupelajari akupun seolah tak mampu membuktikanya.
Hari ini aku belajar, kemudian beberapa jam kemudian emosiku bergejolak entah karena pekerjaan atau masalah yang lainnya. hancur lagi pondasku yang hari ini ku buat. Begitu seterusnya sampai aku merasa tak mampu lagi berdiri dan membuktikan bahwa aku bisa menundukan emosiku.
Seringkali Aku merasa hidup ini seperti kutukuan, dan Tuhan seolah enggan memberiku sedikit saja kebehagiaan untuk kunikmati. Entah harus berapa lama lagi waktu yang kubutuhkan untuk kumemahami semua ini. Meski aku tau Tuhan tidaklah sekejam itu dalam memperlakukan hambaNya.
Aku merasa begitu berbeda dari orang lain, dari teman-temanku dan sangat sulit begiku memahami dan menerima ini semua.
Tenanglah dan berserah kepada Takdir mungking mudah sekali terucap namun aplikasinya bagiku sangat luar biasa dan hanya sedikit sekali orang yang mampu memahami konsep ini. Mungkin aku salah satu orang yang harus belajar dan paham tentang ini, karena suamiku sendiri yang mengajarinya.
Lupiie, taukah kamu bahwa disetiap harinya aku ingin selalu mennjerit, berteriak melepaskan semua emosi ini. Aku ingin keluar dari belengggu ini dan menjadi seperti yang kamu minta. Entah apa bedanya aku dulu dan sekarang. Dulu begitu mudah aku memahami konsep kepasrahan dan emosi. Namun saat ini semua berbalik.
Sakit hati yang teramat barangkali yang mampu merubah persepsi dan pola berpikirku.
Power Of Love
The Miracle energy Of Love
Senin, 16 November 2015
Senin, 31 Agustus 2015
Cinta Sejati
Ketika semua bermula dari pengalaman pribadi, beginilah ceritannya.
Inilah kisah cintaku yang baru saja dimulai pada 26
April 2014. Sejenak aku merenung ditengah heningnya malam, mencoba mencermati
setiap langkah yang telah aku lalui dan mencoba mengingat yang masih mampu ku
ingat meski mungkin tak semuanya.
Iya, aku dengan segala kenangan dan masalalu itu.
Begitu berlikunya proses hidupku ini, namun sedikitpun aku tak pernah
menyesalinya karena aku tau Tuhan telah menyusun scenario hidupku dengan begitu
indahnya hanya saja seringkali kita sebagai manusia lupa bahwa seluruh
pergerakan diri kita dari yang terkecil seperti berkedippun dibawah
scenario-NYA.
Kamu tau? sejak kecil aku selalu berusaha menjadi
yang terbaik untuk Diriku dan keluargaku, tak heran dari SD-SMA aku selalu
berprestasi, itu tentu cukup membuat keluargaku membanggakanku dengan prestasi
yang telah kuraih. Ah, tapi apalah arti prestasi dimasalalu.
Hidupku seolah benar-benar baru dimulai
ketika aku menginjakan kaki di Jogja. Pada saat itu aku harus menghadapi
kenyataan sebagai perantau yang sejak kecil aku belum pernah jauh dari
keluarga. Aku harus melawan manja yang kumiliki, dan menyatu dengan budaya
baru.
Tapi semua itu bukan hal yang sulit untukku, karena
tidak butuh waktu lama aku bisa mendapatkan teman baru dan dapat beradaptasi
secara baik dengan lingkungan meski kelemahanku adalah sulit menghafal rute
jalan.
Jogja dengan julukan Kota Pelajar benar-benar
memberikan aku banyak pelajaran akan hidup.
Di Jogja Aku dikenalkan dengan berbagai
pembelajaran dari pendidikan, toleransi social budaya/bahasa hingga masalah
cinta. Memang benar yang dikatakan Rabi’ah Adawiyah dalam
salah satu sya’ir Mahabbah-nya “seringkali kita perlu dipertemukan dengan
orang yang salah sebelum dipertemukan dengan orang yang tepat”.
Iya,, dulu sebelum mengenalmu, memang
aku sempat beberapa kali gagal dalam hal cinta dan barangkali itulah yang
disebut belum berjodoh, seberapapun lamanya berpacaran, sedekat apapun hubungan
dengan pacar dan sekuat apapun aku berusaha untuk mempertahankannya tetap saja
terpisah jua.
Tapi saat ini Allah mempertemukanku denganmu,
Lupii-ku,kamulah orang yang tepat itu.
Aku dan Dia. Waah begitu banyak keanehan yang kita
alami dan dia pasti sering merasakannya! Tapi keanehan yang sering kita alami
inilah yang menjadikan aku yakin bahwa Dialah sosok imamku. Bagitu cepat begitu
singkat, semua itu mengalir begitu saja, dan alampun seolah ingin ikut
berpartisipasi dalam cinta ini sehingga semua bergulir dengan indahnya. Dan aku sangat yakin bahwa cinta yang kita
miliki ini berbeda.
Cinta kita luar biasa!
Bersamanya aku menyakini bahwa yang bernama Power
Of Love sungguh ada dan nyata aku merasakannya. Salah satu contoh peristiwanya
adalah dimana dalam waktu yang bersamaan aku tengah merasakan sekujur badanku
sakit meriang dan lemas sekali sehingga seharian aku hanya terbaring diatas
tempat tidur. Hal yang sama pun terjadi padanya yaitu diapun merasakan badannya
begitu lemas dan lesu sehingga seolah enggan beranjak dari tempat tidur padahal
pada saat itu tak begitu banyak beraktivitas.
Selain itu peristiwa unik terjadi lagi yaitu
soal menu makanann yang kita makan dalam waktu yang tak berselisih lama padahal
kita tidak janjian. Dia makan di angkringan dengan menu nasi oseng tempe dan
kepala ayam goreng, sedangkan aku makan makanan yang sama di kost. Hal
ini terungkap saat kita sambil makan SMSan. Aku hanya senyum-senyum sendiri
seolah tak percaya mengapa semua bisa terjadi demikian.
Tak berhenti pada peristiwa itu, namun selanjutnya
terjadi lagi yaitu soal cemburu dan kesedihan kita seolah dapat merasakan hal
yang sama ketika salah satunya tengah mengalami kesedihan ataupun ada rasa yang
tidak nyaman dihati.
Bahkan ketika dia marah kepada salah seorang yang
ada dirumahnya badanku mendadak ikut gemetar jantungku berdegup lebih kencang
akupun bingung karena pada saat itu aku sedang dijalanan, kemudian aku SMS
memberitahunya mengenai apa yang kurasakan dan ternyata memang benar karena
pada saat itDia tengah marah pada seseorang.
Mungkin Akan terkesan seperti sebuah dongen di
film- film romasa tapi itulah fakta yang sering kita alami sehingga kita berdua
sepakat mendefiniskan keunikan tersebut sebagai power of love dari cinta kita.
Kemudian aku mendapatkan definisi baru soal cinta,
disini aku menemukan cinta bukan perkara lebih tua, seumuran atau lebih muda,
tapi ini tentang penyeimbang hidup untuk berjalan beriringan yang memberikan
kedamaian dalam hati. Karena Hati adalah tempat sejuta perasaan dan asa
manusia. Didalamnya mengalun kerinduan dan melodi tentang cinta hanya saja
terkadang manusia mengiyakan kebencian dan kemarahan berdendang keras direlung
dan membiarkannya menguasai hati sehingga akan menajdi kehilangan kendali untuk
melogika bahkan meniadakan cinta yang sebenarnya cinta adalah yang mampu
meneduhkan hati.
Baru semalam 24 Agustus 2014 aku tersipu saat Dia
mengatakan “will you marry me?” dan akupun dengan yakin sepenuh
hati memnjawab “YES,I Will.
Iya, dari awal memang komitmen kita tidak pacaran,
tapi untuk menikah. Barangkali hal yang lumrah aku tersipu karena kalimat itu,
perempuan lain pun akan mencair dan berbunga-bunga hatinya ketika laki-laki
yang amat dicintainya mengajak untuk merangkai hidup bersama dalam mahligai
pernikahan.
Begitu indahnya scenario Tuhan untuk setiap
HanbaNya, kini aku pahan dibalik lika-likunya hidupku dimasa lalu yang begitu
berat, barangkali saat itu Allah memang tengah menpersiapkan diriku untuk
menjadi seorang perempuan agar pantas mendampingimu Lupiie-ku. Aku bahagia!
Langganan:
Postingan (Atom)